Akibat Tidak Pernah Membaca AL-Quran
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي
يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ : رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ
، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ :
لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ
كَمَثلِ الرَّيحانَةِ : ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ
الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ
وَطَعْمُهَا مُرٌّ. متفقٌ عَلَيْهِ
“Perumpamaan orang mukmin yang membaca al-Quran seperti
buah Utrujah (buah jeruk yang manis), yaitu mempunyai bau yang harum dan rasa
yang enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca al-Quran seperti buah tamr (kurma),
yaitu tidak berbau meskipun rasanya enak. Perumpaan orang munafik yang membaca
al-Quran seperti buah raihanah (daun kemangi), yaitu baunya harum namun rasanya
pahit. Perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-Quran seperti buah
hanzolah (buah sejenis labu), yaitu baunya tidak wangi rasanya pun tidak enak.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
Sahabat, kita sebagai seroang muslim mengakui bahwa
al-Quran merupakan kitab petunjuk bagi umat manusia, kitab yang tidak akan
pernah “ketinggalan zaman”, kitab yang mangatur seluruh sendi-sendi kehidupan
manusia. Ketika mendengar pernyataan tersebut, dalam benak kita pasti akan
terbesit sebuah pemikiran bahwa yang namanya al-Quran adalah kitab yang
sempurna, tapi pernahkah sahabat membayangkan bahwa masih banyak saudara seiman
kita yang enggan membaca al-Quran?. Jangankan untuk membaca al-Quran, mengenal
huruf hijaiyah saja mereka tidak bisa. Jangankan untuk mengenal huruf hijaiyah,
iqra atau al-Quran saja mereka tidak punya. Melihat kenyataan ini sangat miris
ya sahabat. Padahal kita hidup di lingkungan yang mayoritas penduduknya memeluk
agama Islam.
Sahabat, coba lihat hadis Rasulullah saw di atas.
Terdapat dua golongan yang dibuat perumpamaan oleh Rasulullah saw mengenai
membaca al-Quran. Pertama, golongan orang yang beriman yang membaca al-Quran diperumpamakan dengan buah
jeruk yang manis. Baunya harum dan segar, rasanya pun enak. Siapa yang tidak
suka dengan buah yang satu ini?. Dengan melihatnya saja orang sudah tertarik,
begitulah perumpaan orang beriman yang membaca al-Quran. Namun, menjadi
sebaliknya jika orang yang beriman tidak membaca al-Quran. Orang yang seperti
ini diperumpamakan seperti buah kurma. Buah yang tidak berbau, meskipun rasanya
enak.
Di antara dua golongan di atas,
golongan orang munafik lah yang paling buruk. Diumpamakan seperti buah semcam
labu (hanzolah) yang tidak mempunyai bau sedap rasanya pun tak enak. Jangankan
membaca al-Quran, ibadah-ibadah yang lain pasti ditinggalkannya karena iman
yang dimiliki hanya sebatas pada lisan saja tapi hatinya sangat berat untuk
menjalaninya.
Sekarang tinggal memilih, kita
mau menjadi golongan yang mana? Kalau orang yang beriman jelas akan
memperbanyak beribadah dan bertaqarrub kepada Allah dengan banyak amalan
sholeh. Mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan dan mengingatkan suadara kita
supaya bisa berbuat kebaikan dengan sesama. Yaitu salah satunya dengan membaca
al-Quran dan menjadikan al-Quran sebagai pedoman hidup.
Post a Comment for "Akibat Tidak Pernah Membaca AL-Quran"
Terima kasih sudah berkunjung dan sumbang komentar di blog saya. :)
Salam blogger!