Dampak Buruk dari Paradigma Pendidikan yang di Bangun di Indonesia
Hasil dari sebuah
renungan pada suatu hari tiba-tiba muncul pertanyaan dalam benak pikiran saya, kenapa terkadang seseorang tidak PD
alias tidak Percaya Diri terhadap karyanya sendiri?. Ini menjadi pertanyaan
bagi saya karena memang saya juga mengalami hal yang demikian. Sehingga saya
memberanikan diri untuk bertanya kepada seseorang yang saya hormati dan kagumi
kelimuannya. Beliau juga sekaligus pembimbing TA saya J
Dari pembicaraan itu
secara singkat dapat saya simpulkan bahwa ada dua faktor kenapa seseorang tidak
PD terhadap karyanya sendiri dan selalu merasa kurang apa yang menjadi
karyanya. Sehingga ia tidak percaya diri untuk mempublikasikannya.
1. Paradigma yang dibangun
dalam pedidikan Negeri ini, yaitu paradigma kritis. Kalau dilihat tidak sedikit
mahasiswa-mahasiswa yang sedang duduk di bangku kuliah sangat getol dan aktif
dalam mengkritisi setiap apa yang disampaikan oleh dosennya. Tidak luput apakah
itu bergelar rendah atau Prof. sekalipun. Karena memang di Negeri ini kita
diajarkan untuk bersikap kritis pada setiap yang datang kepada kita. Sehingga pada
suatu saat ketika seorang mahasiswa mendebat suatu karya dari seseorang, dia
sangat kuat dan tajam dalam mengkritisi. Tapi ketika ia ditanya, "Apa anda
bisa membuat sebuah karya yang lebih dari ini,? yang bisa memyempurnakan dari
kekurangan dari karya ini?. Jawabannya, "Tidak". Apa artinya?? Ini
menunjukkan bahwa dengan secara sadar atau tidak bahwa kita dicetak hanya untuk
menggunakan hal-hal yang sudah lama dan pandai dalam bersikap kritis. Tapi
lemah dalam membangun sebuah bagunan ilmu baru, lemah dalam membuat sebuah
karya baru. Sehingga ketika ia membuat karya dia merasa bahwa karyanya tidak
pernah mencapai pada kata sempurna.
2. Merupakan hal yang
lumrah bagi seorang penulis pemula. Bagi seorang pemula kepercayaan diri memang
menjadi salah satu masalah untuk bisa membuat sebuah karya. Merasa tidak
pantas, merasa tidak sempurna, merasa tulisannya tidak layak baca dan masih
banyak lagi. Ini adalah sebuah bentuk perilaku sikap yang negatif yang
seharusnya dibuang jauh-jauh dari diri seseorang. Merasa gagal atau merasa
kalah sebelum perang adalah perangai dari sifat rendah diri, mudah putus asa,
dan selalu negative thinking. Sebenarnya, hal ini memang menjadi suatu hal yang
lumrah akan tetapi jika terus dipelihara maka akan menjadi sebuah penyakit yang
akan membuat seseorang tidak akan maju. Oleh karena itu, sebagai makhluk Allah
yang sempurna yang dikaruniai akal sudah sepantasnya untuk selalu bisa
mempunyai sifat optimis dan positive thinking dengan diringi kerja keras tanpa
ada kata menyerah, terus mencoba, dan berani tampil. Serta dibarengi dengan doa
supaya Allah SWT juga meridhai dan mengijabahi atas apa yang telah manusia
perbuat dan harapkan kepada-Nya. Don't give up!! and try again..!!
Itulah sedikit sharing
yang mungkin bisa membantu sobat sekalian yang sedang dirundung ketidakpercaya
diri-an. Semua berawal dari kemauan dan kerja keras untuk selalu mencoba. Semoga bermanfaat..J
Post a Comment for "Dampak Buruk dari Paradigma Pendidikan yang di Bangun di Indonesia"
Terima kasih sudah berkunjung dan sumbang komentar di blog saya. :)
Salam blogger!