Orang yang Bangkrut Menurut Nabi SAW
Dalam masa dewasa ini banyak kejadian cukup memberikan gambaran betapa rusaknya kondisi masyarakat kita yang saling mendzalimi satu sama lain. Bagi sebagian orang, melenyapkan nyawa orang lain merupakan perkara mudah demi kepentingan eksistensi hidupnya. Mengambil harta yang bukan haknya juga bukan soal sulit, merebut kebahagian orang lain, adalah sesuatu yang gampang. Maka secara nyata bisa kita saksikan sendiri bahwa para pejabat yang tak bertanggung jawab dengan leluasa bisa mendikte rakyat. Meski sebenarnya, sekarang ini juga tetap kita saksikan berbagai kedzaliman yang tentu saja efeknya merugikan sebagian masyarakat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ. رواه مسلم
Kita bisa membayangkan para penguasa yang telah mendzalimi rakyatnya, bila mereka tidak segera meminta maaf kepada orang yang telah mereka dzalimi, akan benar-benar menjadi bangkrut di akhirat nanti, meski sekarang hidup serba kecukupan, aman dan tentram. Percuma mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa dan bahkan haji berkali-kali akan tetapi perbuatannya masih belum mencerminkan kepribadian seorang muslim. Mereka yang menjadi dalang dan pelaku berbagai kerusuhan yang akhir-akhir ini terjadi akan menjadi pesakitan dan benar-benar bangkrut di hari kiamat nanti. Para pembunuh dan perampas hak orang akan menjadi tekor setekor-tekornya di akhirat, karena seluruh amal kebaikan yang dimilikinya bakal dirampas dan diganti dengan kejahatan yang dimiliki orang-orang yang telah didzaliminya. Hingga ia tak mempunyai amalan baik untuk bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Allah nanti, bila tak segera meminta maaf kepada orang yang telah didzaliminya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لِأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا فَإِنَّهُ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ
Maka dari itu, sebagai umat yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya sudah seyogyanya kita melakukan amal-amal sholeh yang sudah dicontohkan oleh Nabi SAW. Jika secara sengaja atau tidak berbuat dzalim kepada saudara kita, maka
hendaknya cepat-cepat memohon maaf kepadanya sehingga kita tidak terbebani dosa karenanya. Dan terjaga dari golongan kaum yang muflis.
Post a Comment for "Orang yang Bangkrut Menurut Nabi SAW"
Terima kasih sudah berkunjung dan sumbang komentar di blog saya. :)
Salam blogger!